Kampung Toleransi, Tipuan Keji Moderasi



Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Barat (Jabar) melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Karawang. Para wakil umat dari Jawa Barat ini, selain melakukan kunker juga bersilaturahmi dan ingin menyaksikan bagaimana suasana toleransi di Kabupaten Karawang. Mereka diajak berkunjung ke tempat ibadah seluruh agama di Kampung Toleransi, Perumahan Resinda Desa Purwadhana Telukjambe Timur, Selasa (1/3) siang.



FKUB Jabar menilai bahwa Kabupaten Karawang adalah daerah yang memiliki komitmen tinggi menjaga kerukunan umat. “Kami terkesan melihat ada Kampung Toleransi disini. Rumah ibadah seluruh agama yang berdekatan tidak mengurangi rasa khidmat para jamaah dalam berkomunikasi dengan Tuhan-nya,” ucapnya (Pasundan ekspres.co, 2/3/2022). 



Mengapa harus ada kampung Toleransi? Apa kegunaannya dan apa bedanya dengan kampung biasa? Seberapa penting kampung Toleransi ini dibanding fokus pada persoalan umat? Jangan-jangan kita sudah masuk ke dalam jebakan Batman para pejabat di negara ini. Sebab sudah sejak lama, ide intolansi-toleransi ini digulirkan. 



Kemenag adalah pihak yang turut membidani lahirnya peraturan yang mengatur tentang toleransi. Sasarannya adalah sesama Muslim yang lain, yang disebut tidak toleran karena menyerukan Islam Kaffah atau Islam politik. Jelas ini adalah framing jahat sekaligus busuk buah pikiran orang yang tak faham essensi agama. Mengapa harus diserukan?



Sebab kaum kafir sejatinya sangat faham bahwa musuh mereka adalah Islam. Membaca laporan RAND Corporation dalam" Building Moderate Muslim Networks" salah satu yang mereka rekomendasikan adalah membagi Islam dalam beberapa istilah  sesuai yang mereka kehendaki ( Islam fundamental, radikal dan moderat) serta  mendukung dengan dana dan banyak program agar Islam tak lagi menjadi perjuangan kaum Muslim. 


BerIslam jika dalam rangka beribadah rutin dianggap biasa, namun jika sudah masuk dalam ranah politik maka Islam akan dijadikan bulan-bulanan alias obyek penderita karena terus dipaksa tunduk dan patuh dengan kehendak orang kafir. Salah satu program itu adalah kampung Toleransi. Ide ini tentu menyibukkan rakyat bahkan hingga mengalihkan dari perjuangan yang hakiki. 


Apa itu perjuangan hakiki? yaitu melakukan aktifitas yang dibutuhkan oleh semua manusia dimana aktifitas itu sesuai dengan kehendak Syar'i ( Allah SWT) yaitu dakwah. Tak akan sampai Islam di ujung dunia jika para pemeluknya tak berdakwah mencerdaskan umat. Apalah artinya tercipta toleransi jika rakyat masih saja kesulitan mendapatkan minyak goreng, kedelai, gas dan berbagai kebutuhan pokok lainnya?


Sekali lagi, program kampung Toleransi hanyalah bentuk pengalihan, dan sekaligus sebagai bukti gagalnya sistem aturan yang diadopsi pemerintah dalam rangka mengurusi urusan rakyat. Sebab, faktanya yang menjadi akar persoalan bukan di toleransinya, terlalu lambat jika mengartikan demikian hari ini, sebab orangtua kita, kakek nenek kita di banyak desa dan wilayah di negeri ini sudah mewujudkan toleransi terbaik dan mereka tak butuh penghargaan sebagai kampung toleransi. 


Pun tak ada konflik seperti hari ini, toleransi hari ini bermuatan politik sekuler, karena dibarengi dengan pemahaman yang salah, yaitu kebolehan mengikuti ibadah agama lain, baik dalam bentuk ucapan maupun tindakan. Allah dengan sangat jelas menjelaskan apa itu toleransi dalam QS Al Kafirun : 1-6. Maka, kesimpulannya penyematan nama kampung toleransi memang tak berguna dan samasekali tak berkorelasi dengan peningkatan kesejahteraan rakyat. 


Kaum Muslim tak boleh terjebak dalam framing busuk ini, maka harus ada upaya untuk mengkaji Islam secara menyeluruh dan benar. Harapannya dengan pemahaman yang benar akan muncul pula perilaku yang benar. Wallahu a'lam bish showab. 




Komentar

Postingan Populer