Ayah, Idola Abadi Anak Gadisnya


Beberapa kali melihat video pendek di Instagram atau YouTube seorang ayah yang melepas anak gadisnya menikah. Ada keharuan hingga tangis, melepas anak yang sejak kecil ada dalam perlindungannya kepada pria yang baru datang di kehidupan anak gadisnya, merengkuh sebagian hatinya dan sekaligus menjadi hal yang diperjuangkan oleh anak gadisnya. 


Antara rela tak rela, percaya tak percaya, perjalanan gadis ciliknya sudah sampai di jenjang pernikahan. Serasa baru beberapa hari yang lalu punggung ayah menjadi kuda untuk gadis kecil berponinya, atau saat ayah dipaksa main tepuk Alibaba, atau saat sakit dan sang gadis kecil menatap lemah ingin digendong tanpa jeda. 


Bagaimana ketatnya ayah membatasi izin anak gadisnya ke acara-acara di luar rumah. Hingga yang diterimanya bukan senyuman tapi kerucut mulut pertanda kecewa. Semua karena ayah tak tega melihat anak gadisnya terlarut dalam pergaulan yang sia-sia. 


Ya, banyak yang mengatakan bahwa ayah adalah cinta pertama anak gadisnya. Rasulullah adalah sebaik-baiknya teladan baik sebagai suami maupun ayah. Terekam bagaimana kekaguman Fatimah Az-Zahra kepada ayahnya tersebut dalam hadist berikut," Aisyah pernah berkata: 


“Saya tidak melihat orang yang lebih mirip Rasulullah dalam cara berbicaranya selain Fatimah. Ketika dia datang kepadanya, dia berdiri untuknya, menyambutnya, menciumnya dan menyuruhnya duduk di tempatnya. Ketika Nabi datang kepadanya, dia berdiri untuknya, meraih tangannya, menyambutnya, menciumnya, dan menyuruhnya duduk di tempatnya. Dia datang kepadanya selama penyakit terakhirnya dan dia menyapanya dan menciumnya. ” (Al-Adab Al-Mufrad, Hadits 971).


Rasulullah SAW bersabda yang artinya:


“Barangsiapa memelihara tiga orang anak perempuan, lalu ia mendidik dan menikahkan mereka, serta berbuat baik kepada mereka. Maka, ia akan mendapatkan surga.”


Dalam Islam banyak tuntunan mengasuh dan merawat anak, entah itu laki-laki atau perempuan. Sebagai seorang ayah tentulah ia harus menjadi teladan bagi istri dan anak-anaknya. Teladan itu bisa kita pelajari langsung dari apa yang dilakukan oleh Rasulullah Saw Sang Uswatun Khasanah. 


Terlebih secara fitrah, laki-laki adalah pemimpin, tak salah jika anak perempuan begitu mengidolakan ayahnya, diakui ataupun tidak, karakter ayah sebagai pelindung dan penanggungjawab telah terpatri dalam benak anak-anaknya. Lelaki yang pertama yang menyentuhnya dengan kasih sayang adalah ayahnya, maka wajar jika dalam hidupnya kelak diapun menginginkan pendampingnya sebagaimana ayahnya. 


Allah pun telah memerintahkan kepada setiap ayah atau kepala keluarga untuk selalu dekat dengan Allah, sebab dengan dekat sama artinya dengan menghindarkan dari api neraka, firman Allah yang artinya,"Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar". (QS An-Nisa 4: 9).


Sungguh, makna cinta pertama bagi anak gadis kepada ayahnya hanya bisa terwujud jika mengasuhnya dengan mengenalkannya kepada Allah SWT. Anak adalah titipan, baik laki-laki maupun perempuan sama. Dengan pula mengajarkan tentang fitrahnya masing-masing, jika pria akan seperti dirinya yaitu menjadi kepala keluarga, yang punya tanggung jawab yang sama dengan diriny saat ini, dan jika perempuan maka akan menjadi sebagaimana ibunya. Menjadi ibu dan pengatur rumah tangganya kelak. 

Komentar

Postingan Populer