Perumpamaan Allah untuk Pembelajaran



Allah swt seringkali membuat perumpamaan dengan makluk, salah satunya hewan. Dari mulai keledai, nyamuk, laba-laba, gajah, unta dan di QS Al - A' raf:176 anjing yang mendapat giliran menjadi obyek perumpamaan. 


Anjing tercipta sebagai salah satu hewan cerdas dan rumahan semacam kucing, anjing juga hewan yang kuat dan kesetiannya kepada tuannya tak diragukan. Namun Allah membedakan kucing dan anjing dari air liurnya, dimana jika terkena air liur anjing  diwajibkan berwudu hingga harus salah satunya digosok dengan tanah hingga tujuh kali. 


Satu lagi yang menjadi cirinya adalah lidahnya yang selalu terjulur baik suka atau tidak. Cocok sekali jika disamakan dengan orang yang sepanjang hidupnya begitu dikuasai dunia. Sama sekali tak percaya akhirat. Logika memang yang berperan , namun tak semua bisa diperhitungkan  secara logika sebab ada beberapa hal yang yang kasat mata namun harus  yakin ada. 


"Dan sekiranya Kami menghendaki niscaya Kami tinggikan (derajat)nya dengan (ayat-ayat) itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan mengikuti keinginannya (yang rendah), maka perumpamaannya seperti anjing, jika kamu menghalaunya dijulurkan lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia menjulurkan lidahnya (juga). Demikianlah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah kisah-kisah itu agar mereka berpikir." (QS Al -A' raf :176).


Hal ini mengingatkan terhadap pernyataan kemenag bahwa doa agama lain bisa juga dimasukkan sebagai dalam acara-acara resmi agama Islam.  Astaghfirullah..bagaimana bisa diacuhkan? Sebab efek domino sedang berjalan. Tak lain tak bukan yang dicari bukan keridaan Allah, tapi tuannya yang menitahkan untuk menguasai. 


Orang berilmu dan berkedudukan sebetulnya mendapat derajat lebih tinggi dari Allah SWT, namun ternyata mereka sudah punya pilihan yaitu menghamba dunia, hingga pilihan yang ada pada mereka kelak membinasakan. Saatnya Berbenah , makin mencerdaskan umat bahwa narasi yang mereka sodorkan untuk pembaharuan Islam adalah kebusukan berpikir mereka.  Wallahu a'lam bish showab.

Komentar

Postingan Populer