Kamu Adalah Manusia Biasa




"Orang Yahudi dan Nasrani berkata,"Kami adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya." Katakanlah,"Mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu? Tidak, kamu adalah manusia (biasa) di antara orang-orang yang Dia ciptakan. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki dan menyiksa siapa yang Dia kehendaki. Dan milik Allah seluruh kerajaan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya. Dan kepada-Nya semua akan kembali" (QS Al-Maidah 5: 18).


Firman Allah dalam istilah hari ini terasa "Nampol". Bagaimana tidak, selama bertahun-tahun setelah baligh saya begitu meyakini bahwa benar, kami anak-anak Allah, kekasih Allah yang dijamin masuk surga dengan penebusan darahnya di atas kayu salib. 


Kebodohan terpelihara, sebab agama yang kemudian saya tinggalkan memang tak menyentuh akal sehat, tidak memuaskan akal dan menentramkan hati. Tak pernah benar-benar menggali sejarah keberadaannya, yang sejak para Hawariyyun wafat maka sejak itu pula keautotentikan ajaran Nasrani, terutama, tak bisa lagi di jamin. 


Menurut riwayat Ibnu Ishak, Ibnu Abbas menceritakan, bahwa Rasulullah datang kepada Numan bin Ada, Bahri bin 'Amar dan Syas bin 'Adi. Setelah terjadi pembicaraan di antara Rasulullah dengan mereka, akhirnya Rasulullah mengajak mereka masuk Islam dan memperingatkan mereka dengan siksa Allah, maka mereka berkata, "Janganlah engkau menakuti kami hai Muhammad: Demi Allah kami adalah putra-putra Allah dan kekasih-Nya", maka turunlah ayat ini.


Lantas jika hari ini ada sekelompok orang yang mengaku beragama Islam, namun mencampur adukan yang Haq dan yang batil, bahkan mengatakan semua agama sama, kemudian lebih parahnya hingga memoderasikan Islam apakah yakin tidak terkena siksa Allah sebagaimana yang dimaksud dari ayat di atas? 


Semua orang kelak, secara adil akan disiksa Allah jika berdosa dan itu hak Allah, kepada siapa saja yang Dia kehendaki, begitu pula sebaliknya jika manusia itu berbuat baik, dalam artian sesuai dengan perintah dan larangan Allah maka iapun berhak mendapat surgaNya Allah. 


Semua karena kamu manusia biasa, yang artinya makluk bagi Allah. Semoga, kita istikamah dalam Iman Islam, terutama diri pribadi, hingga ajal menjemput. Dan berhak bersama-sama dengan orang yang bertakwa masuk surga yang dijanjikan Allah SWT, aamiin.


Komentar

Postingan Populer