Janganlah Berbuat Kerusakan di Muka Muka Bumi




"Dan apabila dikatakan kepada mereka,"Janganlah berbuat kerusakan di bumi". Mereka menjawab,"Sesungguhnya kami justru orang-orang yang melakukan perbaikan" (QS Al-Baqarah 2:11).


Abu Ja’far menceritakan, dari Ar-Rabi’ bin Anas, dari Abu Al-‘Aliyah, ia mengatakan: “Artinya, janganlah kalian berbuat maksiat di muka bumi ini. Kerusakan yang mereka buat itu berupa kemaksiatan kepada Allah Ta’ala, karena barangsiapa yang berbuat maksiat kepada Allah Ta’ala atau memerintahkan orang lain untuk bermaksiat kepada-Nya, maka ia telah berbuat kerusakan di bumi, karena kemaslahatan langit dan bumi ini terletak pada ketaatan.”


Maka yang dimaksud mereka yang berbuat kerusakan itu adalah orang munafik, berbaju keimanan namun hatinya busuk, lebih menginginkan mencampakkan Islam. Kerusakan yang dimaksudpun adalah apa yang terjadi diakibatkan ketidak taatan orang-orang munafik itu. Hari ini tak susah mendapatkan faktanya. 


Bencana alam bertubi-tubi, ternyata manusia sendirilah perusaknya. Dengan hawa nafsu yang menguasai dirinya, menginginkan harta kekayaan yang berlimpah hingga tak peduli lagi cara yang ditempuh salah atau benar. Semua berasal dari ketaatan mereka pada selain Allah swt.



Iman mereka hanyalah diujung kuku, bukan mendalam di dalam benaknya, dengan enteng mereka melegalisasi undang-undang, dengan mengklaim untuk kemaslahatan manusia, padahal untuk memudahkan mengeruk kekayaan alam tanpa batas. Inilah kemudian yang dimaksud dengan menipu diri sendiri, sebab jika iman itu benar ada di benak mereka, maka tak akan rela melakukan kerusakan karena sudah dilarang. 


Bagaimana dengan kerusakan pemikiran? Saat ini lebih parah lagi, sebab para munafikun itu dalam benaknya tak beranjak dari bagaimana menyenangkan tuannya meskipun harus bermusuhan dengan saudara seakidah. Akibatnya, kezaliman merajalela, orang bodoh banyak bicara hanya karena punya kekuasaan, bahkan orang berilmu justru menjadikan ilmunya untuk menipu manusia lainnya. 


Jika saja ketaatan dikembalikan pada penguasa yang hanya takut kepada Allah SWT, maka insyaallah, orang-orang yang berbuat kerusakan akan bisa dihentikan. Saatnya Ramadan ini momentum tepat untuk menjadikan keimanan sebenar-benarnya iman, tanpa bumbu kemunafikan. Wallahu a' lam bish showab.

Komentar

Postingan Populer