Komitmen Menulis Kunci Memahami Ilmu




Kelas Habits memang ngangeni, nagih dan buat pengen lagi, lagi dan lagi. Apanya? Serunya menulis dikejar deadline. Bukan untuk bersaing dengan sesama peserta, lebih kepada keinginan mengalahkan diri sendiri. Kali ini ego pribadi maunya pasang target sehari bisa menulis tiga opini, Bismillah..ya Allah, mudahkanlah..aamiin


Kelas ke-13 ini memang bukan kelas Habits pertama yang saya ikuti, tapi setiap kali daftar selalu saya tanya hati, berani nulis berapa kali ini? Adakalanya sukses sesuai target, bahkan bisa lebih. Namun pernah juga "gagal" dan hanya menghasilkan tulisan di atas 30 sedikit. Pembiasaan atau Habits itulah yang lebih penting. Setiap kesulitan yang muncul tentulah makin mematangkan Habits. 


Setiap dari kita pastilah memiliki idealisme, tentu ada tuntutan untuk menjadikan idealisme itu tak sekedar di kertas dan menjadi teori, namun harus ada upaya nyata untuk merealisasikan. Tak muluk-muluk, saya hanya bertujuan konsisten menulis hingga Allah berkata, " Berhenti". 


Saya sendiri tak bisa membayangkan sehari tanpa menulis. Maka tak ada tujuan lain selain ingin memelihara kekonsistenan itu sendiri. Sebab yang saya percayai menulis memang bukan bakat, namun menulis adalah hasil asahan tak kenal lelah. Masih ingat di awal menulis sempat stres karena tak ada satupun tulisan yang tayang media. 


Alhamdulillah masih memiliki daya juang sehingga bisa kembali bangkit dan mengadakan perbaikan di sana sini, tentu dengan menulis. Dan ternyata bonus dari konsisten adalah terikatnya ilmu lebih kuat. Bukankah perubahan perilaku berasal dari pemahaman dan menulis membantu memudahkan memahami segala sesuatu. 


Selain bertujuan menjaga konsistensi menulis, Insyaallah juga supaya bisa semakin melebarkan luasan tersebarnya tulisan di berbagai media. Sengaja ingin keluar dari zona nyaman dengan mencoba mengirim tulisan ke media-media baru. Sungguh luar biasa, bisa jadi kemunculan media-media itu adalah akibat gencarnya dakwah bil qolam. Maka, siapa yang akan mengisi ruang-ruang baru itu jika bukan kita?



Semoga Allah mengijabah keinginan saya dan mempermudah semua urusan saya, aamiin. Saya masih berpegang pada cara lama untuk meraih target saya yaitu tatabu' berita, membuat draft sederhana, kemudian eksekusi jika sudah punya jam duduk yang nyaman, kirim. Ingatkan komitmen, nyalakan alarm dan tambah tsaqofah dengan membaca, baik bacaan dari kajian, diskusi, tulisan teman, obrolan, tayangan video dan lain-lain. 


Di akhir, tak ada kesuksesan tanpa meminta kepada yang Maha Pemberi Sukses, yaitu Allah SWT, semoga setiap huruf yang tertulis, setiap pemikiran dan analisa yang dipaparkan mampu menjadi pemberat timbangan amal baik hingga berhak diri yang fakir ini menjadi salah satu ahli jannahNya. Wallahu a'lam bish showab.

Komentar

Postingan Populer