Khilafah Memberantas Al-Rida


Betapa kejamnya politik ala demokrasi. Setelah perasaan umat diaduk-aduk sepanjang kampanye lanjut pemilu, tentang wacana pemimpin baru, pro ulama dan pro rakyat. Namun kembali harapan umat dibanting sekeras mungkin dan ditinggal dalam tanya yang dalam kapan penderitaan ini akan berakhir?

Pestapun telah digelar, hidangan menggiurkan bercampur dengan gelak tawa. Gelak tawa kemenangan, entah untuk siapa . Yang menggelitik adalah pertanyaan," Belahan rambutnya kekanan atau kekiri?", " Sukanya ngomong apa?", " Apa yang paling diingat dari beliau?" nyinyirkah ini? terserahlah mau diartikan bagaimana, yang jelas korelasi pertanyaan diatas dengan kinerja penguasa samasekali gak ada.

As-Suyuti menyampaikan, bahwa al-Ismai'ili meriwayatkan hadis dari Umar ibn Khathathab yang menyatakan, ketika Rasulullah wafat, orang-orang Arab ada yang murtad. Mereka berkata," Kami semua salat akan tetapi kami tidak mau mengeluarkan zakat."

Kemudian aku datang kepada Abu Bakat dan berkata," Wahai Khalifah Rasul, bersikap lembutlah kepada umat. Mereka sekarang seperti binatang liar ( karena baru ditinggalkan Nabi)

Abu Bakar menjawab," Aku mengharapkan bantuanmu. Engkau datang kepadaku agar aku membiarkan mereka? apakah orang yang dikenal keras di masa jahiliyah menjadi lemas di masa Islam? dengan apa engkau bisa mengharapkan aku bisa menjadi  lemah lembut pada mereka? dengan syair yang dirangkai atau dengan sihir yang dibuat-buat? itu adalah sesuatu hal yang tidak mungkin! Rasulullah SAW telah tiada dan wahyu telah terputus. Demi Allah, akan kuperangi mereka selama pedang masih dalam genggaman tanganku. Walaupun benda yang tidak mau mereka bayarkan itu hanya tali kekang unta!"

Menurut Umar, Abu Bakar benar-benar melaksakan komitmennya. Dia tak mendengar pendapatku. Dia justru makin yakin dengan keputusannya memerangi mereka dan mengajak manusia untuk melakukan hal-hal yang dampaknya bisa kami rasakan saat aku memimpin mereka.

Saat itu Umar juga bertanya kepada Abu Bakar," Bagaimana engkau akan memerangi mereka? padahal Rasulullah SAW telah bersabda," Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka mengucapkan' Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah'. Barangsiapa mengucapkan kalimat tersebut maka harta dan darahnya dilindungi kecuali ada hal yang membolehkannya( untuk tidak dilindungi lagi), sedang hisabnya terserah Allah?"

Abu Bakar menjawab, " Demi Allah, aku akan memerangi orang yang memisahkan antara salat dan zakat, karena zakat adalah haknya harta dan Rasulullah SAW telah bersabda ' kecuali ada hal yang membolehkannya'." Menurut Umar," Demi Allah, aku tahu  bahwa Abu Bakar mengatakan hal seperti itu setelah Allah melapangkan hatinya untuk memerangi mereka dan aku yakin bahwa itulah yang benar" ( HR. Bukhari, Muslim dan lainnya).

Masyaallah, semoga Allah meridai keduanya. Dan menjadi ibrah bagi kita bahwa pemimpin sesungguhnya adalah mereka yang paling tidak rida ketika syariat Allah tidak diterapkan. Dan bahwasannya penolakan terhadap syariat adalah kufur. Hari ini berapa banyak mereka yang samasekali tak kenal syariat? kenalpun mereka masih enggan, karena beranggapan syariat tidak sesuai zaman.

Hal pertama dilakukan Abu Bakar diawal pemerintahannya adalah memerangi mereka yang menolak syariat, terlebih keamanan dalam negeri adalah prioritas sebelum mengadakan hubungan luar negeri. Hal inilah yang menyebabkan daulah mampu memimpin dunia. Peradaban cemerlangnya mampu menjadi mercusuar negara-negara disekitarnya termasuk negara eropa yang masih mengalami kegelapan dan kini justru menjadi kiblat dunia muslim.

Sejatinya, apa yang telah ditetapkan Allah baik akidah maupun aturan-aturannya jelas yang terbaik bagi manusia. Seluruhnya tak terkecuali. Penolakan ( ridha') nyalah yang membatasi rahmat itu datang. Saatnya melakukan pilihan yang terbaik, yaitu kembali kepada syariat Allah. Wallahu a' lam biashowab.

Komentar

Postingan Populer