Dakwah Gak Boleh Baper




Pagi ini begitu buka Whatsapp, mata langsung berair dan hati menjadi sedih. Pasalnya bener-bener gak berharap membaca isi chating dua orang ini. beliau berdua adalah orang binaan saya dan progesnya sangat memuaskan. dari yang tadinya tidak menutup aurat sempurna dan tabaruj sekarang sudah lebih salih.

Kami sepakat hari ini akan lanjut kajian dengan materi yang lebih mendalam lagi. Dan...mereka membatalkan, alasan klise yaitu gak dapat ijin suami. sama persis hanya beda redaksional. Ada apa? padahal minggu lalu fine-fine saja.

Dengan masih berurai airmata, saya perbanyak istighfar. Ya Allah, bias jadi mereka belum paham dengan materi kajian dan sekaligus belum siap untuk berjuang lebih lanjut. Hal ini wajar, lha wong yang sudah ngaji bertahun-tahun saja gak sedikit kog yang belum ngeh dengan tujuan ngaji.

Allah berfirman dalam Qs Al- Anfal :24
" Hai orang-orang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepadaNyalah kamu akan dikumpulkan".

Maha benar Allah dengan segala firmanNya. Dengan jelas allah memerintahkan kepada kita hambaNya untuk memenuhi seruan Allah dan RasuNya yang seruan itu memberi kehidupan, kepada Islam, kebenaran hakiki. Namun yang bagaimana yang menghidupkan itu?

yaitu ajakan untuk terus berjuang melanjutkan kehidupan Islam yang sudah lama ditinggalkan oleh kaum muslim. Dengan kehidupan itulah kita memperoleh kemuliaan dunia akhirat dan terbebas dari penjajahan kaum kafir. bukankah faktanya kita kini bak mati tapi hidup, bak hidup tapi mati? karena kita jauh dari pemahaman Islam yang hakiki.

Secara perlahan dan tganpa sadar kita telah termakan oleh opini kaum kufar untuk hanya ngaji, yang penting ngaji. Padahal apa yang dibahas sama sekali tak menyentuh akar persoalan dan tujuan hakiki dari ngaji itu sendiri. Untuk apa kita hanya belajar aklak kalau empati kita jadi tumpul terhadap penderitaan saudara seakidah di Suriah, Palestina, Uighur dan lain-lain?

Bagaimana mungkin kita hanya berkutat dengan belajar membaca Alquran padahal disaat yang sama kita bisa bermuhasabah kepada penguasa agar mereka memimpin dengan syariat dan berlepas dari perwalian kafir?

Munculnya kesadaran ini memang tak bias dengan kajian yang enteng dan ringan. Tapi harus dengan kajian yang mampu membuka kesadaran manusia untuk apa dia diciptakan di dunia dan kemana setelah kehidupan di dunia.

Dan itu butuh manusia yang peka. Menyambut hidayah Allah dengan sepenuhnya. So...dakwah gak boleh baper. Ada Allah yang Maha membolak-balik hati. Jika hari ini mereka belum mau bergabung, berarti masih banyak yang perlu diperbaiki. keep positive thinking. Terlebih, jadi baik sesuai kriteria Allah itu pilihan. . Kita tidak menanggung dosa orang lain. Sepanjang kewajiban sudah kita tunaikan dan mereka masih enggan, kita tinggal doakan saja. Wallahu a'lam biashowab

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer