Fokus Pada Sekitarmu, Bukan Dirimu saja


Setiap manusia hidup tak pernah lepas dari kesulitan. Bedanya hanya ada pada penyikapan. Berat atau ringan, menusuk atau bisa dilewatkan juga sangat berpengaruh pada mindset. 


Allah SWT tidak pernah menjanjikan bahwa hidup di dunia itu mudah, Allah SWT hanya menjanjikan dalam setiap kesulitan ada dua kemudahan. Inilah wujud kasih sayang Allah kepada hamba-nya yang jarang diapresiasi oleh makluk ciptaannya sendiri. "Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya beserta kesulitan itu pasti ada kemudahan". (QS Asy-Syirah:6).


Pemahaman bahwa setiap kesulitan itu ada solusinya, adalah sebuah proses. Kadang karena mengedepankan emosi justru tak terlihat solusi. Dengan pemahamannya tersebut, manusia melangkah dan menyimpan dendam yang tak berkesudahan. Beranggapan diri sudah perfect dan tak pantas memberikan manfaat bagi orang lain.


Ada beberapa tips agar hati tak berfokus pada masalah melainkan solusi. Sebab datangnya penyakit dari tubuh manusia seringkali muncul dari pemikirannya sendiri. Pertama, jangan melihat masalah sebesar gunung namun berpikirlah seluas samudra. Artinya tidak mengapa kita tertimpa masalah, apapun itu yang kita yakini berasal dari Allah, maka fix itu adalah bentuk cinta dan kasih sayang dari Allah, karena dengan penderitaan kita diizinkan berproses menjadi lebih baik. Bukankah kegagalan adalah sukses yang tertunda. 


Maka habiskanlah jatah gagalmu dengan penuh semangat, dalam hal apapun maka ketika kesuksesan itu benar datang kita sudah siap. Kedua, lihatlah di sekitar kita, ada banyak keadaan yang lebih buruk daripada kita, lantas untuk apa kita meringkuk di pojokan. Menangis dan meratap. Padahal banyak orang sukses yang berawal dari berhenti meratap dan menjalani harinya dengan penuh semangat. Kita selalu dijebak oleh pemikiran yang kita hadapi adalah batu es yang menenggelamkan kapal Titanic, padahal hanya batu kerikil kecil. 


Ketiga, cari Allah SWT. Banyak pelipur lara yang dijanjikan Allah bagi kita, tinggal kita buka kemudian kita baca. Ya, Alquran. Ialah teman sejati yang tak akan pernah mengecewakan. Alquran adalah obat, pemberi syafaat, petunjuk dan pembeda antara yang Haq dan yang batil. Sungguh banyak manusia menghabiskan waktunya hanya merenungi " ketidakberuntungannya" padahal, ada Alquran di sisinya. Dibiarkan berjelaga, bertumpuk dengan buku-buku resep dan lainnya. Siapa yang sebenarnya menyia-nyiakan karunia, manusia atau Allah SWT? Setelah ini, masihkah mengumpat Allah tidak adil?


Inilah mengapa bagi seorang Muslim, baik bencana, bahagia, sedih, gembira dan lain sebagainya bisa bernilai ibadah jika kita menjalaninya penuh dengan keimanan. 

Komentar

Postingan Populer